Karburator memiliki beberapa kelemahan, misalnya untuk memperoleh
daya yang besar berarti diperlukan aliran udara yang sangat besar sehingga
perbedaan tekanan antara ruang bahanbakar dengan leher venturi juga besar
sehingga bahanbakar yang terhisap masuk ke dalam aliran udara juga bertambah
banyak. Tetapi besarnya
aliran udara yang melewati leher venturi tersebut terbatas sampai kecepatannya
sama dengan kecepatan suara. Sampai pada batas kecepatan inipun sudah
menimbulkan suara yang sangat berisik. Selain itu untuk pemakain didaerah
dingin dan pesawat terbang sistim karburator juga sangat lemah karena
kemungkinan dapat terjadi pembekuan uap air yang terkandung di dalam udara
atmosfer di leher venturi akibat penurunan temperatur yang dihasilkan oleh
penurunan tekanan. Pembekuan juga dapat terjadi pada katup gas. Jika pembekuan
tersebut terjadi maka udara yang masuk akan terhalang dan ini tentu akan
berakibat fatal terhadap kelangsungan operasi mesin tersebut. Semua kelemahan
tersebut dapat diatasi dengan menggunakan sistim injeksi bahan bakar. Injeksi
dapat dilakukan pada saluran hisap (intake manifold) maupun injeksi langsung ke
silinder seperti motor disel. Sistim injeksi langsung ke dalam silinder
mengalami kesulitan terutama pada saat mesin dalam keadaan dingin, karena
bensin agak sulit menguap pada temperatur rendah. Akibatnya bensin akan
mengalir ke ruang poros engkol dan bercampur dengan minyak pelumas.
Secara umum sistim injeksi bensi dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
1. Injektor membuka secara terus
menerus bila tekanan bahan bakar sudah mencapai harga tertentu (K jetronik)
2. Injektor membuka secara
elegtromagnetik yang diatur oleh kontrol unit elektronik ( L jetronik atau
EFI).
3.
Menggunakan satu injektor untuk
melayani semua silinder (Mono jetronik).
Satu hal yang harus
diperhatikan pada motor injeksi adalah bahwa diseluruh saluran bahan bakar,
bensin harus dalam fase cair. Hal ini disebabkan jika terjadi fase uap pada
sistim saluran maka injektor tidak dapat bekerja dengan baik. Untuk itu tekanan
bahan bakar harus dijaga tetap tinggi yaitu ± 3 bar
karena pada tekanan tersebut bensin masih dalam fase cair meskipun
temperaturnya mencapai 160oC. Jadi sistim ini memerlukan pompa
bensin tekanan tinggi dan penyimpan tekanan.. Selain itu injektor juga sangat
peka terhadap kotorn, oleh karena itu saringan bensin juga harus mendapatkan
perhatian yang baik.
A. K Jetronik
Seperti telah disinggung didepan bahwa motor bensin tipe K jetronik
ini injektor yang ditempatkan di saluran masuk (intake manifold di dekat katup
masuk) membuka secara terus menerus bila tekanan bahan bakar sudah mencapai
harga tertentu. Tekanan kerja
tersebut biasanya ± 4,8 bar.
Gambar 46 menunjukkan skema motor K jetronik.
Bahan bakar dari tanki 1 dipompa oleh pompa bahan
bakar tekanan tinggi 2 dan dialirkan ke penyimpan tekanan . Selanjutnya
dialirkan menuju ke saringan bahan bakar 4 lalu ke pembagi bahan bakar 5, dan
seterusnya ke masing-masing injektor.
Gambar K jetronik
No.
|
Nama Bagian
|
Fungsi
|
1
|
Tanki bensin
|
Menyimpan bahan
bakar
|
2
|
Pompa bensin
|
Mengalirkan
bahan bakar bertekanan tinggi
|
3
|
Penyimpan
tekanan
|
Mempertahankan
tekanan bahan bakar terutama pada saat mesin mati
|
4
|
Saringan
|
Membersihkan
bahan bakar dari kotoran
|
5
|
Pengukur
banyaknya udara & pembagi bahan bakar
|
Mengukur
laju massa udara dan membagi bahan bakar ke tiap injektor
|
6
|
Injektor
|
Menyemprotkan
bahn bakar
|
7
|
Regulator panas
mesin
|
Mengatur
banyaknya bahan bakar yang disemprotkan
|
8
|
Katup pengatur
udara tambahan
|
Mengatur
putaran mesin saat idle (menambah udara saat mesin dingin)
|
9
|
Injektor start
dingin
|
Menyemprotkan
bahan bakar pada saat start dingin
|
10
|
Saklar Waktu
start dingin
|
Memutuskan/menghubungkan
arus ke injektor start dingin
|
11
|
Baterai
|
Sumber tenaga
listrik
|
12
|
Kunci kontak
|
|
13
|
Distributor
|
Mengatur
aliran listrik tegangan tinggi ke tiap busi
|
14
|
Relai pompa
bensin
|
Menghubungkan
arus ke pompa bensin
|
15
|
Katup gas
|
Mengatur
banyaknya udara yang masuk ke silinder
|
1. Penyimpan
tekanan
B. L Jetronik (EFI)
Seperti telah dijelaskan didepan
bahwa pada L jettronik ini penyemprotan bahan bakar dilakukan dengan cara
elektromagnetik yanjg dikontrol oleh unit pengontrol elektronik.
Gambar Electronic Fuel Injection
Keterangan
1. Tangki Bahan Bakar
2. Pompa Bensin
3. Saringan Bensin
4. Pembagi Bahan Bakar
5. Regulator Tekanan
6. Control Unit Elektronic (ECU)
7. Injektor
8. Injektor Start Dingin
9. Sekrup Penyetel Idle
10. Saklar Posisi Katup Gas
11. Katup Gas
12. Pengukur Udara
13. Relai Pompa Bensin
14. Sensor Oksigen
15. Sensor Temperatur Mesin
16. Sensor Air Pendingin
17. Distributor
18. Katup Penambah Udara
19. Sekrup Penyetel Idle
20. Baterai