Search

Sabtu, 10 November 2012

Motor Bensin Injeksi

       Karburator memiliki beberapa kelemahan, misalnya untuk memperoleh daya yang besar berarti diperlukan aliran udara yang sangat besar sehingga perbedaan tekanan antara ruang bahanbakar dengan leher venturi juga besar sehingga bahanbakar yang terhisap masuk ke dalam aliran udara juga bertambah banyak. Tetapi besarnya aliran udara yang melewati leher venturi tersebut terbatas sampai kecepatannya sama dengan kecepatan suara. Sampai pada batas kecepatan inipun sudah menimbulkan suara yang sangat berisik. Selain itu untuk pemakain didaerah dingin dan pesawat terbang sistim karburator juga sangat lemah karena kemungkinan dapat terjadi pembekuan uap air yang terkandung di dalam udara atmosfer di leher venturi akibat penurunan temperatur yang dihasilkan oleh penurunan tekanan. Pembekuan juga dapat terjadi pada katup gas. Jika pembekuan tersebut terjadi maka udara yang masuk akan terhalang dan ini tentu akan berakibat fatal terhadap kelangsungan operasi mesin tersebut. Semua kelemahan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan sistim injeksi bahan bakar. Injeksi dapat dilakukan pada saluran hisap (intake manifold) maupun injeksi langsung ke silinder seperti motor disel. Sistim injeksi langsung ke dalam silinder mengalami kesulitan terutama pada saat mesin dalam keadaan dingin, karena bensin agak sulit menguap pada temperatur rendah. Akibatnya bensin akan mengalir ke ruang poros engkol dan bercampur dengan minyak pelumas.
Secara umum sistim injeksi bensi dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
1.   Injektor membuka secara terus menerus bila tekanan bahan bakar sudah mencapai harga tertentu (K jetronik)
2.  Injektor membuka secara elegtromagnetik yang diatur oleh kontrol unit elektronik ( L jetronik atau EFI).
3.      Menggunakan satu injektor untuk melayani semua silinder (Mono jetronik).
Satu hal yang harus diperhatikan pada motor injeksi adalah bahwa diseluruh saluran bahan bakar, bensin harus dalam fase cair. Hal ini disebabkan jika terjadi fase uap pada sistim saluran maka injektor tidak dapat bekerja dengan baik. Untuk itu tekanan bahan bakar harus dijaga tetap tinggi yaitu ± 3 bar karena pada tekanan tersebut bensin masih dalam fase cair meskipun temperaturnya mencapai 160oC. Jadi sistim ini memerlukan pompa bensin tekanan tinggi dan penyimpan tekanan.. Selain itu injektor juga sangat peka terhadap kotorn, oleh karena itu saringan bensin juga harus mendapatkan perhatian yang baik.

A. K Jetronik
Seperti telah disinggung didepan bahwa motor bensin tipe K jetronik ini injektor yang ditempatkan di saluran masuk (intake manifold di dekat katup masuk) membuka secara terus menerus bila tekanan bahan bakar sudah mencapai harga tertentu. Tekanan kerja tersebut biasanya ± 4,8 bar. Gambar 46 menunjukkan skema motor K jetronik.
Bahan bakar dari tanki 1 dipompa oleh pompa bahan bakar tekanan tinggi 2 dan dialirkan ke penyimpan tekanan . Selanjutnya dialirkan menuju ke saringan bahan bakar 4 lalu ke pembagi bahan bakar 5, dan seterusnya ke masing-masing injektor. 

Gambar K jetronik


No.
Nama Bagian
Fungsi
1
Tanki bensin
Menyimpan bahan bakar
2
Pompa bensin
Mengalirkan bahan bakar bertekanan tinggi
3
Penyimpan tekanan
Mempertahankan tekanan bahan bakar terutama pada saat mesin mati
4
Saringan
Membersihkan bahan bakar dari kotoran
5
Pengukur banyaknya udara & pembagi bahan bakar
Mengukur laju massa udara dan membagi bahan bakar ke tiap injektor
6
Injektor
Menyemprotkan bahn bakar
7
Regulator panas mesin
Mengatur banyaknya bahan bakar yang disemprotkan
8
Katup pengatur udara tambahan
Mengatur putaran mesin saat idle (menambah udara saat mesin dingin)
9
Injektor start dingin
Menyemprotkan bahan bakar pada saat start dingin
10
Saklar Waktu start dingin
Memutuskan/menghubungkan arus ke injektor start dingin
11
Baterai
Sumber tenaga listrik
12
Kunci kontak

13
Distributor
Mengatur aliran listrik tegangan tinggi ke tiap busi
14
Relai pompa bensin
Menghubungkan arus ke pompa bensin
15
Katup gas
Mengatur banyaknya udara yang masuk ke silinder

1. Penyimpan tekanan
        
B. L Jetronik (EFI)
Seperti telah dijelaskan didepan bahwa pada L jettronik ini penyemprotan bahan bakar dilakukan dengan cara elektromagnetik yanjg dikontrol oleh unit pengontrol elektronik.

  Gambar Electronic Fuel Injection

Keterangan
1. Tangki Bahan Bakar
2. Pompa Bensin
3. Saringan Bensin
4. Pembagi Bahan Bakar
5. Regulator Tekanan
6. Control Unit Elektronic (ECU)
7. Injektor
8. Injektor Start Dingin
9. Sekrup Penyetel Idle
10. Saklar Posisi Katup Gas
11. Katup Gas
12. Pengukur Udara
13. Relai Pompa Bensin
14. Sensor Oksigen
15. Sensor Temperatur Mesin
16. Sensor Air Pendingin
17. Distributor
18. Katup Penambah Udara
19. Sekrup Penyetel Idle
20. Baterai